LAHAT, SL - KPU dan Bawaslu Lahat menjadi bulan - bulanan dari pertanyaan audiens diacara Focus Group Discussion Dalam Rangka Colling Systim Pada Masa Pemilukada 2024, Dalam Menciptakan Pemilu Damai. Hampir semua pertanyaan yang dilontarkan untuk dua penyelenggara pemilu itu memiliki kesan ketidak percayaaan terhadap proses penyelenggaraan pemilu khususnya di Kabupaten Lahat.
Kritikan pedas yang disampaikan audiens kepada KPU dan Bawaslu Lahat, itu diduga dilatarbelakangi ketidak beresan kinerja KPU dan Bawaslu Lahat, yang membuat masyarakat menjadi krisis kepercayaaan terhadap 2 lembaga pemilu tersebut.
Dari hasil pengamatan dilapangan, beberapa audiens pada kesempatan itu mengatakan, banyak persoalan yang harus dibenahi dari coklit sampai munculnya dugaan keberpihakan KPU Lahat terhadap salah satu balon Bupati Lahat.
Bahkan Bawaslu Lahat juga dikritik oleh salah satu lembaga pemantau pemilu, diantara kritikan itu adalah masyarakat lebih memilih lembaga pemantau pemilu untuk melaporkan adanya dugaan pelanggaran dari proses tahapan pemilukada.
"Sudah banyak sekali kita menerima laporan dari masyarakat. Ini menunjukan bahwa adanya krisis kepercayaan terhadap Bawaslu Lahat," ucap Febri yang merupakan Ketua salah satu lembaga pemantau pemilu di Lahat.
Acara yang digelar di Hotel Santika, Jum'at (09/08/24) tersebut dihadiri oleh ratusan undangan yang terdiri dari Ketua RT, Ketua RW, tokoh masyarakat, Mahasiswa Unsela dan Mahasiswa STIT Lahat.
Sedangkan acara Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh Polresta Lahat, dihadiri langsung Kapolresta Lahat, perwakilan Dandim 0405 Lahat, Asisten 1 Pemkab Lahat, Ketua MUI Lahat, Gakkumdu Polres Lahat, Tokoh Agama serta para undangan lainnya. (Red)
Posting Komentar