Warga Gunung Kembang Mandi Air Sungai Pait Bercampur Limbah PT BPI


LAHAT, SL - Warga Desa Gunung Kembang, Kecamatan Merapi Timur, Lahat, kembali menghadapi krisis air bersih setelah Sungai Pait yang menjadi sumber air utama mereka, diduga tercemar limbah dari aktivitas PT BLahat, 


Kondisi ini membuat masyarakat resah karena sungai tersebut digunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi, mencuci, dan mengairi pertanian dan mendesak PT BPI berikan solusi terbaik.


Kepala Desa Gunung Kembang, Edi Suparno mengatakan, Pemdes menyampaikan keluhan masyarakat terkait pencemaran tersebut. Dimana limbah yang ditimbulan akibat kebocoran pipa milik PT BPI membuat sungai Bais Tercemar dan warga desa tidak bisa memanfaat kan air sungai selama musim kemarau saat ini.

“Warga dan pemerintah desa sangat berharap ada solusi terbaik dari PT BPI. Kami hanya menyalurkan aspirasi masyarakat dan tidak ingin hubungan baik dengan perusahaan terganggu. Namun, terkait limbah ini, PT BPI harus berkontribusi dalam menyelesaikan masalah tersebut mengingat pentingnya air bersih selama musim kemarau,” tegasnya saat pemanggilan pihak managemen PT BPI di Kantor Desa Gunung Kembang,Lahat yang dihadiri oleh Ketua BPD, Mardiansyah dan warga Desa. 

Selain itu, Pemdes Gunung Kembang juga berharap agar PT BPI memberikan langkah konkrit penanganan pencemaran air limbah sebelum ada gejolak yang lebih besar dimasyarakat. 

"Kami ingin kepastian, terkait apa yang bisa diberikan PT BPI sebagai antisipasi keluhan warga, bukan janji janji melulu, karena kebutuhan air bersih sangat konkrit dan penting bagi warga desa Gunung Kembang,"imbuhnya.

Menanggapi keluhan warga, perwakilan PT BPI, Basiah, mengapresiasi adanya mediasi untuk mencari solusi bersama. Ia menjelaskan bahwa limbah operasional perusahaan tidak langsung dibuang ke sungai, melainkan ditampung dalam sumur khusus. Namun, kebocoran pipa bawah tanah menyebabkan rembesan limbah ke Sungai Bais. 

“Saat ini kami telah memperbaiki pipa di tiga titik dan terus berupaya mencegah kejadian serupa. Pencemaran ini bukan karena kesengajaan karena limbah berasal dari pipa jebol dari bawah tanah otomatis air ditekan oleh lumpur, ” ungkap Basiah.

Mengenai tuntutan kontribusi dari masyarakat, Basiah menyatakan akan membawa aspirasi tersebut ke pimpinan perusahaan. 

“Keputusan ini tidak bisa langsung diambil, tetapi kami berkomitmen untuk mencari solusi terbaik demi kepentingan bersama,” ujarnya.

Pencemaran Sungai Bais ini telah menjadi isu yang sensitif di kalangan warga Gunung Kembang, pasalnya diduga sudah terjadi sejak lama. 

Jauhiyah, yang tinggal di aliran sungai mengaku jika kerap kali melihat air sungai yang persis berada berdampingan dengan kebun nya berbusa, bau dan keruh. 

"Kalau sudah ada limbah mengalir saya tidak bisa memamfaatkan air sungai lagi sampai limbahnya hilang," terangnya. 

Dia berharap kepada pihak perusahaan ada tindakan nyata dan cepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. (Red) 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama

Smartwatchs