LAHAT, SL - Menjelang H - 2 masa pencoblosan Calon Bupati dan Wakil Bupati Lahat, beredar isu di tengah masyarakat akan adanya pergerakan massa dari Kabupaten lain, yang akan memasuki Lahat.
Namun hingga berita ini diturunkan belum diketahui secara jelas terkait massa yang datang tersebut apakah berkaitan dengan Pilkada Lahat atau tidak. Hanya saja, isu ini meresahkan warga di Kabupaten Lahat, terlebih massa yang akan hadir diduga cukup banyak.
Isu itu mengundang reaksi Ketua DPRD Lahat Fitrizal Homizi, dia menegaskan jika memang benar isu itu terjadi dan ada kaitannya dengan Pilkada Lahat, maka dikhawatirkan akan berpotensi konflik.
"Apalagi masyarakat tidak akan diam dengan adanya hal itu. Semoga ini hanya isu. Jangan sampai isu ini juga menakut nakuti masyarakat, "terang Ketua DPRD Lahat, Fitrizal Homizi, Senin (25/11/2024).
Dilanjutkan nya, ia meminta kepada Pasangan Calon untuk menjadikan Pilkada Lahat sebagai pesta demokrasi warga Lahat tidak usah melibatkan dari warga luar Lahat. Fitrizal meminta kepada TNI dan Polri agar bisa memastikan kebenaran isu ini.
"Ya kami juga sudah mendengar isu ini. Dan kalau suda memobilisasi massa dengan tujuan kepentingan Pilkada ini bisa bahaya. Makanya harus dipastikan, " Sampainya.
Menanggapi isu tersebut, Kapolres Lahat, AKBP God Parlasro Sinsitor Sinaga, melalui Kasubsi Humas, Aiptu Lispono menegaskan, terkait isu pergerakan masa, harus diketahui dulu alasan pergerakan masa tersebut jika pergerakannya untuk mengacau, hingga menggagalkan jalannya pilkada, akan pihaknya tindak tegas.
"Kita belum dengar isu tersebut. Tapi setiap isu akan kita cermati. Jika pergerakannya untuk mengganggu Pilkada Lahat, bisa kita ancam dengan pidana," tegas Lispono.
Lispono mengimbau, kepada seluruh masyarakat untuk tidak menyebarkan isu hoax terkait apapun. Namun jika pergerakan masa itu memang untuk mengacau Pilkada Lahat, jangan takut melapor ke kepolisian dengan membawa buktinya.
"Siapapun yang berupaya menciptakan konflik, akan kita tindak tegas. Namun masyarakat kita imbau, jangan pula menyebarkan isu hoax yang menakuti masyarakat," terang Lispono. (Red)
Posting Komentar