LAHAT, SL - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, beberapa item harga jual sembilan bahan pokok (Sembako) mengalami kenaikan cukup signifikan.
Salah satunya, cabe merah besar keriting yang terpantau terkerek hingga menyentuh Rp 40.009 perkilogram, yang biasanya hanya kisaran Rp 30.000 atau Rp 35.000.
Pantauan di lapangan, Pj Bupati Lahat, Imam Pasli SSTP Msi didampingi Plt Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Kadisperindag) memantau sembako.
"Betul sekali, setelah dilakukan pengecekan untuk cabe merah besar keriting naik cukup tinggi," sebut dirinya, Senin 16 Desember 2024.
Dirinya menjelaskan, hal ini disebabkan dipengaruhi faktor alam yang dewasa ini sudah masuk musim penghujan, sehingga panen di tingkat petani alami penurunan.
"Selain itu, cabe ini rentan sekali terinfeksi penyakit yang menyerang batang apapun buahnya, sehingga ketika panen tidak terlalu meningkat," imbaunya.
Disamping itu, sambung dia, stok yang tersedia di pedagang pun tidak terlampau banyak, oleh karena itulah, harganya sekarang terdongkrak.
"Makanya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat dalam waktu dekat ini akan melakukan operasi pasar murah (OPM), hanya saja, kepada penduduk untuk membeli cabe agar harga pun ikutan turun," papar Imam Pasli.
Dirinya menerangkan, untuk item lainnya relatif stabil sebut saja, bawang merah, putih, ayam potong Rp 32.000 dan sayur mayur.
"In Syaa Allah, apabila OPM diselenggarakan akan berdampak positif terhadap harga jual barang komoditas, dipedagang supaya daya beli konsumen terjaga dengan sangat baik," harap dia.
Terpisah, Susanti pedagang ayam potong dan daging PTM Serelo Lahat menuturkan, untuk harga ayam sejauh ini menyentuh Rp 32.000, sedangkan untuk daging Rp 140.000 dan tulang Rp 110.000 perkilonya.
"Sejauh ini belum ada kenaikan yang cukup fantastis, walaupun sebentar lagi akan pergantian tahun baru, hal ini efeknya dikhawatirkan daya beli warga lesu apabila terlalu tinggi," harap dirinya.
Sementara itu, Zumrul pedagang telur ayam menerangkan, untuk harga jual telur kisaran Rp 50.000 hingga Rp 55.000 perkarpetnya, pendek kata sedikit mengalami kenaikan.
"Kalau telur tidak melihat dari momen nataru, tetapi, kami pedagang ketika mengambil dari agen pun sudah naik," bebernya. (Red)
Posting Komentar